Di pojok alun-alun kidul Yogyakarta, tepatnya di Jl. Patehan Wetan, ada sebuah perpustakaan asyik yang terkenal dengan nama Angkringan Buku. Banyak sekali kegiatan membangun yang digagas Angkringan Buku, mulai dari bincang-bincang buku sampai radio buku. Koleksi bukunya sangat beragam, dari buku anak, novel, sastra, hingga buku-buku sejarah dan biografi. Siapa pun bisa datang dan membaca di situ, tanpa bayar. Gratis euyy …
Mengapa dinamakan Angkringan Buku? Ya karena di perpustakaan itu ada angkringannya. Hehe. Seperti laiknya angkringan pada umumnya, angkringan di Patehan Wetan ini juga hampir sama isinya, ada sego kucing, gorengan, minuman instan, dan sebagainya.
Satu hal yang menarik di angkringan ini adalah sistem kasir terbuka. Angkringan di tempat ini tidak ada yang menunggu atau menjaga. Semua pengunjung mengambil makanan dan minumannya sendiri. Di situ sudah disediakan gelas, sendok, termos berisi air panas, dan juga aneka minuman instan, lengkap dengan daftar harganya. Bikin sendiri yaaahh. Gratis? Tentu saja tidak. Selain mengambil makanan sendiri, membuat minuman sendiri, pengunjung juga harus “membayar sendiri”. Artinya, pengunjung diharapkan memasukkan uang pembayarannya ke kotak yang telah disediakan. Uang kembalian (jika memang uangnya lebih) juga diambil sendiri dari kotak itu. Makanya dinamakan kasir terbuka.
Cara ini mengondisikan pengunjung (termasuk saya) untuk jujur dan dapat dipercaya. Kalaupun mau ambil makanan dan minuman tanpa bayar, bisa saja. Toh tidak ada orang yang melihat. Tapi, di sinilah karakter kita diuji. Wuuihhh …. bahasanyaaaa … :D
Di dalam perpustakaan ada cooler berisi minuman kemasan dengan sistem kasir terbuka juga. Sudah ada daftar harga dan kotak uangnya. Silakan ambil minum, lihat daftar harga, masukkan uang pembayaran, dan ambil kembaliannya. Pokoke benar-benar “swalayan”.
Namun, sekitar dua minggu lalu, ketika saya berkunjung ke sana, saya menjumpai hal yang berbeda dari biasanya. Di angkringan sudah tidak ada lagi makanan dan minuman. Di cooler juga tinggal satu dua minuman kemasan. Hhmmm … ada apakah gerangan? Semoga hanya karena stoknya habis dan belum belanja, atau mungkin mau ganti dengan sistem baru. Yang penting semoga bukan karena pengunjungnya (saya termasuk di dalamnya) adalah orang yang tidak bisa dipercaya.
Sayang sekali.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar