Minggu, 03 Agustus 2014

Raksasa Penjaga Berkat

Pagi ini dicerahkan dengan cerita tentang Daud ketika melawan Goliat.

Goliat berasal dari desa Gat, salah satu dari desa-desa tempat kediaman orang Enak/Anakim yang adalah keturunan raksasa. Barisan tentara Saul tak satu pun yang berani melawannya.

Mengapa? Karena Allah sedang mempersiapkan Daud menjadi raja. Jika orang-orang Filistin dijatuhkan oleh tentara Saul, Daud akan tetap menjadi seorang penggembala kambing domba. Ia tidak akan pernah menjadi raja.

Hal yang lebih besar dari itu adalah sesuatu yang membuatnya datang ke medan pertempuran itu dan bertemu dengan Goliat, yaitu perintah ayahnya untuk membawakan gandum dan roti bagi kakak-kakaknya. Daud bisa saja menolak permintaan ayahnya, apalagi kakak-kakaknya itu membencinya. Namun, ia adalah anak yang taat kepada orangtuanya. Daud berangkat. Dan di sanalah ia bertemu Goliat.

Intinya, raksasa Goliat ditaruh Tuhan di hadapan Daud supaya hanya Daud yang dimampukan menjatuhkannya. Raksasa ditaruh Tuhan di hadapan Daud untuk menjaga berkat yang sudah disiapkan Tuhan baginya, menjadi raja.

Namun, kunci pentingnya adalah Daud membawa nama Tuhan dalam pertempurannya; kemuliaan Tuhan, bukan kemuliaan dirinya.

***

Lesson learned.

Entah berapa banyak “raksasa” yang saya jumpai dalam keseharian, di rumah, di jalan, di kantor, dan di mana saja. Raksasa itu kelihatannya menghambat, entah menghambat karier atau hal lainnya. Namun, raksasa itu bisa jadi adalah ujian (bukan cobaan), apakah kita gentar atau pantang menyerah; apakah kita siap menyambut berkat atau tidak.

Tidak seharusnya saya gentar menghadapi raksasa-raksasa yang menjaga berkat yang sudah dikhususkan Tuhan bagi saya.

Bukan raksasa-nya yang penting, melainkan SIAPA yang bersama saya menghadapi raksasa itu.

Tidak takuuut! *Niru iklan sabun kesehatan*


https://fbcdn-sphotos-a-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/394493_416793825035198_1516792252_n.jpg

Tidak ada komentar :

Posting Komentar