Sabtu, 10 Januari 2015

Inbound Marketing vs Iklan Konvensional

Sepanjang jalan yang kita lewati dalam perjalanan ke kantor atau ketika bepergian ke mana pun, coba hitung berapa iklan atau billboard yang terpasang. Entah menawarkan produk, jasa, even, atau destinasi. Dari sekian banyak iklan tersebut, berapa yang benar-benar kita simak dan perhatikan detailnya? Bisa jadi tidak satu pun jika kita memang tidak ada rencana terkait isi iklan tersebut. Padahal uang yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk bisa memasang iklan tersebut pastinya tidak sedikit, apalagi di spot-spot tertentu yang dianggap strategis.

Jadi, apakah iklan secara konvensional seperti itu masih relevan? Dalam hal tertentu, tentu masih relevan. Namun, bandingkan dengan ketika kita mencari barang yang kita butuhkan melalui internet. Kita tinggal ketik di search engine dengan kata kunci yang berhubungan. Misalnya, busana ala Korea. Dengan sekali “enter”, kita akan disuguhi begitu banyak website e-commerce yang berkaitan dengan busana K-Pop. Sangat cepat dan efektif. Online shop dengan rangking tinggi di search engine pastilah yang kita pilih terlebih dahulu untuk kita kunjungi. Bukankah begitu? 

Di situlah peran Inbound Marketing.

Era Digital dan Pilihan Marketing Modern
Dalam Inbound Marketing, intinya adalah bagaimana produk, jasa, atau toko online kita ditemukan dengan mudah oleh pelanggan atau netizen melalui internet. Era digital dan kemudahan mengakses internet dari segala tempat dan alat menjadikan Inbound Marketing sangat efektif. Bukan berarti iklan konvensional harus ditinggalkan atau tidak perlu dipakai. Hanya saja para pelaku bisnis perlu jeli dengan perubahan dan pergeseran pola perilaku konsumsi yang diterapkan oleh masyarakat.

Dunia yang bergerak cepat dan kemudahan akses internet membuat masyarakat lebih memilih klik sana-sini dengan jarinya untuk memilih dan membeli hampir sebagian besar keperluan mereka. Dari belanja hingga membayar tagihan. Peluang inilah yang kemudian dipakai oleh para pelaku bisnis untuk memperkenalkan produk, jasa, dan toko online mereka kepada konsumen melalui internet dengan Inbound Marketing.

Dalam strategi marketing yang berkembang mengikuti perkembangan teknologi informasi ini, ada tiga unsur penting yang saling terkait dan tidak bisa berdiri sendiri.

1. Media Sosial
Facebook, Twitter, Linkedin, Forums, dan media sosial lain efektif untuk dilibatkan dalam strategi marketing kita. Tingginya frekuensi masyarakat “bersentuhan” dengan media sosial setiap harinya memperbesar peluang untuk mereka menemukan dan datang ke website atau toko online kita.

2. SEO (Search Engine Optimization)
Tingginya permintaan content writing yang menggunakan SEO menunjukkan bahwa SEO sangat efektif untuk membuat para pelanggan menemukan website kita melalui search engine, seperti Yahoo, Google, Bing, dan yang lainnya. Search engine atau mesin pencari adalah tempat utama para pelanggan atau netizen mencari beragam informasi terkait kebutuhannya. Semakin tinggi rank website kita di mesin pencari, sudah pasti semakin tinggi peluang website kita ditemukan oleh para pelanggan, dan semakin banyak pula pelanggan yang berpotensi datang ke website kita.

3. Konten Website
Inti dari Inbound Marketing adalah membujuk secara halus supaya para pengunjung website membeli produk atau jasa yang kita tawarkan. Semua itu tidak harus dilakukan secara terang-terangan. Misalnya, kita memiliki toko online dengan spesialisasi busana K-Pop. Kita tidak perlu blak-blakan bahwa kita berjualan busana K-Pop. Alih-alih, kita bisa menyajikan berbagai informasi mengenai K-Pop, busana dan budayanya yang sedang tren. Mereka akan tertarik dengan sendirinya tanpa kita menyuruhnya.


Masyarakat semakin jeli dan cerdas. Para pelaku bisnis online pun harus semakin kreatif dan mengasah diri untuk bisa memanfaatkan perkembangan teknologi demi kemajuan bisnis mereka. 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar