Kamis, 09 Juni 2016

Momen "Aha"

#manusia.yang.terbuat.dari.semangat

Bulan kemarin saya [puji Tuhan] dipercaya oleh seorang teman untuk dipilih menjadi partner membuat prototype (purwarupa) sebuah desain produk. Maaf tidak bisa diceritakan detailnya di sini.

Ini benar-benar pengalaman pertama. Mengapa saya memutuskan menerima proyek ini meskipun saya belum pernah mendapat proyek semacam ini? Awalnya benar-benar karena proyek tersebut berkaitan dengan hal yang saya sukai. Saya sebenarnya sadar bahwa prosesnya pasti tidak akan mudah, tetapi entah kenapa saya tergerak dan tertantang untuk menerima proyek tersebut. Hitungan secara finansial? Tentu saja ada, tetapi itu bukan pertimbangan utama saya.

Prosesnya tidak hanya tidak mudah, tetapi juga melelahkan. Hehe. Sempat agak stres juga karena sempat tidak yakin saya bisa menyelesaikan, dan ditambah waktu itu adalah masa-masa anak lanang banyak ulangan karena mau kenaikan kelas.

Awalnya, semua [terasa] lancar. Sampai kemudian, tibalah saya di bagian [yang menurut saya] tersulit. Kebuntuan datang. Saya merasa benar-benar buntu, tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan bagian itu. Kalau mau asal-asalan, mungkin bisa saja, tetapi saya tidak mau. 

Selama beberapa waktu, saya benar-benar tidak menyentuh proyek itu, padahal tenggat semakin mendekat. Di kepala, saya sibuk mereka-reka berbagai kemungkinan cara untuk menyelesaikan bagian itu.

Ketika saya akhirnya menyentuh proyek itu lagi, itu pun masih trial and error beberapa kali. Sampai kemudian momen "aha" datang. Suatu malam, sekonyong-konyong ide datang dan dengan semangat saya langsung mengeksekusinya. Agak rumit dan masih harus mengulang-ulang, tetapi saya telanjur tidak sabar menyaksikan hasilnya.

Hasilnya tetap saja belum memuaskan, tetapi buat saya itu pencapaian. Dan karena saya merasa sudah berupaya keras, saya merasa seseorang harus tahu pencapaian itu. Hehehe. Saya bergegas ke kamar dan membangunkan pak suami yang sudah pulas. Saya paksa dia bangun dan melihat hasil pekerjaan saya. Dengan muka ngantuk dia menatap barang yang saya sodorkan, lalu tersenyum, kasih acungan jempol, mengacak sebentar rambut saya, lalu bleg merem lagi. Respons yang minimalis. hehehe. Tetapi itu sudah cukup untuk saya dan saya maklum karena waktu itu sudah tengah malam. *niat banget ya saya?* ^_^

Saat saya membuat tulisan ini, proyek itu [puji Tuhan] sudah selesai. Hasilnya? Ehhmmm, masih bisa disempurnakan lagi sebenarnya. Tak apalah masih kurang di sana-sini, namanya juga prototype. Hehe. 

Jika saat ini Anda sedang mengalami kebuntuan dengan proyek atau pekerjaan Anda, tetapi Anda tidak berencana menyerah sampai momen "Aha" datang, semoga pengalaman saya dan pembelajaran yang saya dapat bisa menginspirasi Anda:

1. Kalau kita mengerjakan sesuatu yang kita sukai, bukan berarti masalah tidak ada. Masalah tetap ada, tetapi kesukaan kita membuat kita punya daya tahan lebih untuk menghadapi dan mengatasinya. Jadi, tidak perlu terlalu excited di awal supaya tidak melempem di tengah-tengah dan kempes sebelum sampai akhir. Tetap kalem dan hemat energi.

2. Meskipun kelihatannya "momen Aha" datang tiba-tiba dan kebetulan, sebenarnya itu tidak tiba-tiba dan tidak kebetulan. Momen "Aha" tidak akan datang kalau kita tidak serius memikirkan dan mengupayakan solusi atas masalah kita.

3. Jangan lupa rileks. Ketika merasa lelah dan tidak membuat kemajuan, segera berhenti dan santai sejenak. Selama saya mengerjakan proyek tersebut, saya juga sedang membaca buku Indipreneurship (Pandji Pragiwaksono). Jadi buku itu tidak pernah jauh dari saya. Topik buku itu mungkin tidak cocok untuk bersantai, tetapi saya benar-benar suka dan terinspirasi dengan buku itu, jadi saya merasa rileks-rileks saja membacanya. Temukan mood booster Anda sendiri. Kopi juga bisa menjadi alternatif.

4. Berdoa. Sungguh, ini manjur. Ketika sedang mengerjakan proyek itu, saya benar-benar meminta Tuhan menerangi pikiran saya dan menuntun tangan saya. Karena sebenarnya DIA-lah inspirasi terbesar.

Semangat!

--------------------------------
Tulisan ini didedikasikan untuk Marty Chan. Ketulusanmu benar-benar menyentuhku. Terima kasih banyak. :-*

Tidak ada komentar :

Posting Komentar