Jumat, 11 Maret 2016

Kurang Piknik

#todaywisdom

Kemarin sore dalam perjalanan pulang dari kantor, perhatian saya teralihkan oleh tulisan di kaca belakang mobil yang berdebu. Tertulis dengan goresan jari di sana:

OTW adoh.
Rumangsamu piknik, Cah?

Terjemahannya kira-kira: On the way perjalanan jauh. Kau pikir piknik, hah?
Yang pertama kali terlintas dalam benak saya adalah: itu orang yang nulis pasti kurang piknik. #kurang.piknik.marai.panik .... Hehe.

Belakangan ini, ungkapan "kurang piknik" menjadi sangat populer. Bisa dimaknai secara harfiah bahwa orang yang bersangkutan memang benar-benar kurang piknik. Namun, ungkapan tersebut lebih sering dijumpai sebagai satire untuk menyebut seseorang yang sensitif, tidak bisa santai, selalu khawatir, jarang terlihat tersenyum. Garis besarnya: nyaris tidak pernah terlihat bahagia. Orang yang benar-benar perlu refreshing. haha.

Dalam bahasa Inggris, no picnic, ternyata adalah sebuah idiom yang artinya suatu keadaan yang sulit dan tidak menyenangkan. Cocok ternyata hehe. Siapa pun yang pertama kali melontarkan ungkapan "kurang piknik", dia pasti cerdas.

Ingat lagu Jamrud beberapa tahun lalu (jiaaah, ketahuan lah saya angkatan berapa) yang judulnya "Kurang Piknik"? Saya tidak terlalu hafal liriknya, tetapi di sana disebutkan sedikit ciri-ciri orang yang kurang piknik, salah satunya adalah suka manyun. Haha. Saya comotkan lagunya dari Soundcloud di akhir postingan ini, yaaa.

Ehem-eheeem ... saya sepertinya perlu bikin check list biar saya paham saya ini kenyang piknik atau kurang piknik.
Piknik yuuuuuk. 


Tidak ada komentar :

Posting Komentar