Hari ini adalah waktu yang paling tepat untuk meninggalkan jejak di blog ini tentang Gerhana Matahari Total (GMT). Mengapa? Karena GMT tahun 1983 saya masih balita dan belum punya blog. GMT berikutnya (seandainya juga terjadi 33 tahun lagi), saya mungkin sudah nenek-nenek, dan saya tidak tahu apakah masih ada tanda-tanda kehidupan di blog ini ... hehehe. Jadi, benar, kan ini saat yang tepat? #ditimpuk.kamera.DSLR.sama.pembaca ... mana ... manaaa... #apasih
Pagi-pagi, pak suami sudah teriak-teriak memanggil anak lanang. "Sudah mulai ... sudah mulai ..." Dengan perlengkapan seadanya, mereka mulai sibuk mengabadikan momen langka ini. Istilah saya: merapikan kenangan ..... #hallah.mulai.deh.
Tak ada filter Neutral Density yang harganya ratusan ribu (ini hasil brosing menjelang GMT ... hehe), kacamata hitam pun jadi. Saat GMT baru saja mulai, mendung datang. Tanpa filter pun, kamera hape bisa menangkap meskipun agak kabur. Mendung seolah menjadi filter alami.
Saat mendung menyingkir, si kacamata hitam beraksi. Meletakkannya di depan kamera hape, ternyata membuat efek yang berbeda. Bukan seperti efek negatif, melainkan membuat warna langit menjadi keunguan. Itu kacamata saya. Kacamata hitam Anda bisa saja berefek pink atau hijau. #nah
Percobaan berikutnya adalah menambah filter. Tapi, kami cuma punya 1 kacamata hitam. Pak suami lari ke dalam (biar terdengar heroik hehe), dan keluar membawa .... kacamata las!!! Hahaha ... Kacamata las ditaruh di depan kacamata hitam, lalu keduanya ditaruh di depan kamera hape. Yeeaah, hasilnya lumayan, dan efeknya pun berbeda.
Setelah GMT berlalu, ibu yang masih duduk tenang di depan TV berkomentar, "Beda banget gerhana (maksudnya: GMT) sekarang sama yang sebelumnya."
"Waktu itu belum ada hape ya, Bu," saya menimpali.
"Jangankan hape, tivi aja baru ada TVRI."
Saat saya menulis postingan ini, saya sengaja melihat Instagram dan mengintip hashtag-hashtag yang berkaitan dengan GMT. #solareclipse2016 (11.352 posts). #totalsolareclipse2016 (3.373 posts). #gerhanamataharitotal2016 (7.313 posts). Keren-kereeen.
"Insan-insan lintas generasi", seusia ibu saya misalnya, pasti sangat merasakan perubahan peradaban. Manusia semakin pintar, kritis, dan kreatif. Alih-alih duduk diam di dalam rumah dan melewatkan momen langka ini, mereka dengan caranya masing-masing menyimpan baik-baik momen ini. Menjelang GMT berakhir, saya sengaja berkeliling kampung. Saya lihat ada yang motret-motret, ada yang merekam dengan hapenya dari awal sampai akhir, ada juga yang hanya duduk diam menikmati.
"Makanya mataharinya nggak kelihatan ya, Mah?"
"Iya."
"Keren, Mah."
How great you, Lord!
Fotonya keren!!! :)
BalasHapus