Selasa, 25 Oktober 2016

Atas Nama Kepentingan yang Lebih Besar

#todaywisdom
#manusia.yang.terbuat.dari.semangat

Atas nama kepentingan yang lebih besar, terkadang kita harus membuat pilihan yang sulit. Tidak hanya sulit diambil, tetapi juga sulit dihidupi.

Atas nama kepentingan yang lebih besar, terkadang kita seperti berjalan sendirian, dan disendirikan. Tertawa tanpa tahu apa yang bisa ditertawakan. Menarik napas panjang, tanpa ada kelegaan datang. Seperti mencari-cari, tanpa tahu apa yang pernah hilang.

Atas nama kepentingan yang lebih besar, terkadang kita seperti merasa perlu berpura-pura; memenjarakan diri di tubuh orang lain; menaruh hati di luar tubuh sendiri.

Atas nama kepentingan yang lebih besar, terkadang kita merasa perlu mengeraskan rahang dan mengeraskan hati, berteriak-teriak kepada kesunyian meminta seluruh dunia paham bahwa selalu ada alasan untuk segala sesuatu.

Atas nama kepentingan yang lebih besar, terkadang segala sesuatu tidak perlu seterang matahari.

karena segala sesuatu tidak selalu seperti yang dilihat, didengar, dan dirasakan. 

Senin, 05 September 2016

Apa Keinginan Terbesar dalam Hidupmu?

#manusia.yang.terbuat.dari.semangat

Sebenarnya ini adalah tulisan edisi ulang tahun yang belum [sempat] di-posting. Mungkin judulnya terlalu terkesan mellow dan menye-menye ya? Supaya tidak terlalu begitu, mari kita mengingat kembali sebuah dongeng legendaris, Aladin dan Lampu Ajaib. Jreng ... Jreeeng.  

Hati-hati dengan Keinginanmu
Di sebuah desa di dekat istana, tinggallah Aladin dan Abu, monyetnya. Mimpi besar Aladin adalah "Suatu hari nanti, kita akan tinggal di istana." Suatu hari ia bertemu dan melindungi Putri Jasmine yang melarikan diri dari istana karena menolak dinikahkan dengan pangeran. Namun, pasukan kerajaan menangkapnya dan menjebloskannya ke penjara istana.

Di penjara, Aladin bertemu dengan seorang tua yang membantunya melarikan diri. Ia membawa Aladin dan Abu ke Gua Keajaiban. Ia ingin Aladin masuk dan mengambil lampu ajaib. Masuklah Aladin dan menemukan bukan hanya lampu ajaib, melainkan juga karpet ajaib. Tiba-tiba gua bergemuruh dan permukaanya berubah menjadi lahar panas. Orang tua itu tidak mau menolong mereka, malah meminta Aladin melemparkan lampu ajaib itu keluar gua.

Orang tua itu ternyata penjelmaan Jafar, orang jahat yang ingin merebut istana. Jafar yang marah menutup permukaan gua. Sementara, Aladin yang panik tanpa sengaja menggosok lampu ajaib, dan olala .... 

Kamis, 09 Juni 2016

Arti Hidup

#todaywisdom




Jalan setiap hari
Ku melangkah setiap waktu
Tuk kalahkan rasa takut
Tuk kalahkan keraguanku
Tanya hidup ini,
Untuk siapa? Jika semua berakhir indah?

Mungkin hidup tentang cinta
Mungkin semua tentang mimpi
Walau tiada yang terlihat
Arti hidup ini, kan selalu ku cari…

Mungkin terlihat sulit
Tuk lewati rintangan ini
Dan kalahkan rasa takut
Tuk kalahkan keraguanku
Untuk siapa hidup ini, Untuk siapa, Jika semua berakhir indah?

Mungkin hidup tentang cinta
Mungkin semua tentang mimpi
Walau tiada yang terlihat
Dalam hidup ini

Mungkin hidup tentang jiwa
Mungkin hanya penggenap takdir
Walau belum ku mengerti
Arti hidup ini, kan slalu kucari…
 
Mungkin hidup tentang cinta
Mungkin semua tentang mimpi

Momen "Aha"

#manusia.yang.terbuat.dari.semangat

Bulan kemarin saya [puji Tuhan] dipercaya oleh seorang teman untuk dipilih menjadi partner membuat prototype (purwarupa) sebuah desain produk. Maaf tidak bisa diceritakan detailnya di sini.

Ini benar-benar pengalaman pertama. Mengapa saya memutuskan menerima proyek ini meskipun saya belum pernah mendapat proyek semacam ini? Awalnya benar-benar karena proyek tersebut berkaitan dengan hal yang saya sukai. Saya sebenarnya sadar bahwa prosesnya pasti tidak akan mudah, tetapi entah kenapa saya tergerak dan tertantang untuk menerima proyek tersebut. Hitungan secara finansial? Tentu saja ada, tetapi itu bukan pertimbangan utama saya.

Prosesnya tidak hanya tidak mudah, tetapi juga melelahkan. Hehe. Sempat agak stres juga karena sempat tidak yakin saya bisa menyelesaikan, dan ditambah waktu itu adalah masa-masa anak lanang banyak ulangan karena mau kenaikan kelas.

Awalnya, semua [terasa] lancar. Sampai kemudian, tibalah saya di bagian [yang menurut saya] tersulit. Kebuntuan datang. Saya merasa benar-benar buntu, tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan bagian itu. Kalau mau asal-asalan, mungkin bisa saja, tetapi saya tidak mau. 

Rabu, 18 Mei 2016

The Major Minor Details

#manusia.yang.terbuat.dari.semangat

Details create the big picture. — Sanford I. Weill
Sanford I. Weill
Read more at: http://www.brainyquote.com/quotes/quotes/s/sanfordiw283124.html?src=t_details
Sanford I. Weill
Read more at: http://www.brainyquote.com/quotes/quotes/s/sanfordiw283124.html?src=t_details


Major Minor Details — hal-hal kecil di sekitar kita sehari-hari ternyata sangat berarti. Yang manis, yang pahit, yang manis banget, yang pahit banget ... semuanya sangat berarti. Orang yang merasa hidupnya biasa saja, datar saja, saya tidak percaya dia tidak menyadari detail-detail ini. 

Ungkapan Minor Details sebenarnya judul lagu Sondre Lerche (kovernya ada di bawah). The Dusty Sneaker memparafrasekan lirik lagu tersebut dengan sederhana: 

Menemukan Indonesia [2]: Mengenal Potensi

.... [semacam] lanjutan dari Menemukan Indonesia [1]

c3753999-f6ca-477a-93a6-0978c85057f2
detail buku di sini


Sembari berjalan-jalan sepanjang buku ini, kita juga diketuk untuk sama-sama mempelajari arti menjadi orang Indonesia: karakter, kekuatan, dan kekurangan, juga keunikan serta potensi kita. Ini sejalan dengan spirit yang tersirat dari judul buku ini dan juga judul stand up comedy "Mesakke Bangsaku".

Pandji membuat perbandingan antara Indonesia dengan kota-kota yang dikunjunginya pada titik-titik yang krusial. Poin inilah yang membuat catatan perjalanan ini menjadi berbeda.

Menemukan Indonesia [1]: "Mesakke Bangsaku" World Tour

c3753999-f6ca-477a-93a6-0978c85057f2
detail buku di sini



Dua puluh kota. Delapan negara. Empat benua. Satu tahun. 

Tur 20 Kota di Dunia
Buku ini dibuka dengan sebuah ikhtisar yang mengundang; mengundang para penyuka perjalanan untuk menyimak catatan Pandji dan tim ke dua puluh kota; delapan negara; empat benua, hanya dalam satu tahun. [FYI: 20 kota tersebut adalah Singapura, Sydney, Melbourne, Adelaide, Brisbane, Gold Coast, Hong Kong, Makau, London, Liverpool, Manchester, Amsterdam, Leiden, Berlin, Guangzhou, Beijing, Tokyo, Kyoto, Los Angeles, & San Fransisco.]

Menemukan Indonesia ini menjadi berbeda dengan kebanyakan buku catatan perjalanan karena di dalamnya merekam "tour" stand up comedy Pandji yang berjudul "Mesakke Bangsaku". Kita tidak hanya diajak untuk menikmati suasana kota, menemukan hal menarik, sesuatu yang khas, lokasi hotel, lokasi tempat belanja, sistem transportasi, cara pengurusan visa, hingga masalah toilet.

Jumat, 29 April 2016

Ada Apa [dengan] Cintaaaaa?

Lagi banyak yang baper karena #AADC2. Ini yang posting salah satunya. haha.
Belum nonton juga sih, tapi banyak bocoran di sana-sini. AADC shows that people who are meant together will always find their way back. Even after 14 years. 

Jadiiiii ... segala sesuatu ada waktunya. Jadiiii ... tidak perlu terlalu memaksakan diri. hehehe.

*ngebet.pengen.nonton*

Kamis, 28 April 2016

Jangan Banyak-banyak

#today.wisdom

Beberapa waktu yang lalu melihat video lucu di Kompas. Klik di sini. Judulnya "Jangan banyak-banyak".


Jangan banyak-banyak lari
Jangan banyak-banyak kerja.
Jangan banyak-banyak mikir.
Jangan banyak-banyak omong, ntar gigi kering.
Jangan banyak-banyak makan, beras mahal.

Minggu, 24 April 2016

Mengenal Itu Awal Mencintai

#todaywisdom
#manusia.yang.terbuat.dari.semangat

Minggu kemarin mendapat "hidangan sarapan" yang menarik sekaligus menantang: "mengenal itu awal mencintai". Mengapa menantang? Kita simpan dulu pertanyaan ini.

Mengenal seseorang bukan berarti sekadar mengenal nama. Mengenal seseorang secara mendalam berarti mengetahui harapan, ambisi, impian, kecemasan, hal-hal yang disukai, dan hal-hal yang dibencinya. Kita bisa tahu penampilannya secara fisik, karakter secara umum, gaya hidup, kondisi keluarganya, pasangannya, bakat, hobi, sahabatnya, bahkan mungkin hal-hal yang sedang menjadi pergumulan atau masalah yang sedang dihadapi.

Di lingkungan tempat saya bekerja, misalnya, tempat di mana "keluarga saya yang lain" berada. Tempat duduk saya tepat membelakangi pintu masuk ruangan departemen. Otomatis saya tidak melihat siapa saja yang masuk, kecuali saya pasang spion di dekat monitor komputer, atau cctv sekalian *hallah*.

Seiring waktu, saya nyaris hafal semua langkah kaki orang-orang di ruangan saya. Kalau saya sedang penat dengan pekerjaan atau mengantuk maksimal, saya sering kali membuat games untuk diri saya sendiri: menebak langkah kaki orang yang sedang memasuki ruangan. Dari yang langkahnya ringan, berat, sampai yang menyeret sandal atau sepatu.

Jumat, 15 April 2016

Terlukalah Sepenuhnya

Getir sepenuhnya,
terlukalah sepenuhnya,
seperti tak kau lihat lagi matahari esok pagi.

Mengembunlah matamu sampai gerimis seolah kabut mendesakmu hingga sesak,
seperti tak kau temui lagi ruang untukmu bergerak.

Menggeleparlah tanpa malu seolah perih di hatimu meruang di paru-paru lalu mengoyak jantungmu,
seperti sudah tak ada lagi sakit yang lebih menjerit dari itu.

Tergeruslah sepenuh hati seolah serpih-serpihnya justru menembus punggungmu,
terbang mengejekmu,
 lalu memedihkan mata sebelum pulang ke dadamu yang terasa pecah.

Sbab hanya dengan begitu darahmu menulis kalimatnya;
tangismu menemukan maknanya;
dan langkah terseok itu menguat di sana.
Ya?


________________________
Puisi ini adalah kado dari Dina. Ho ho ho. Makasiiiihh. Jangan lelah, pokokmen. ^_^

Senin, 11 April 2016

All of May Days

#manusia.yang.terbuat.dari.semangat

Di antara daftar film-film yang saya tidak pernah bosan menontonnya, ada Real Steel. Sudah nonton berkali-kali dan masih mau kalau disuruh nonton lagi. Saya bahkan pernah memakai dialog dalam film ini untuk membuat artikel parenting. Sayangnya tulisan itu tidak bisa tayang di sini. Hehe. Sampai terakhir kali menontonnya minggu kemarin, benar-benar baru ngeh kalau ternyata opening song film ini bagus. All of My Days.

Ini versi covernya. Adem, tapi sendu. Yah, setidaknya ada lagu untuk segala sesuatu.

Kamis, 07 April 2016

Things I Love

#today.wisdom
#manusia.yang.terbuat.dari.semangat

"Iseng tapi niat" ikut challenge dari buku 365 Ideas of Happiness, pilih #37: membuat daftar "things I love" dan posting di blog.


Kalau sedang bad mood, penampakan saya pasti seperti orang yang kurang piknik. Hehe. Jadi challenge ini bisa saya buka sewaktu-waktu kalau sedang bad mood. Perlu mood booster untuk cepat-cepat membawa pergi si bad mood ke Neptunus dengan Perahu Kertas. #apa.sih#

"Things I love" atau mood booster saya banyak. Kalau yang satu ternyata sedang tidak mempan, bisa langsung beralih ke lainnya. ^_^ 

1. Minum kopi
2. Makan es krim
3. Tidur
4. Mengobrol dengan teman (dan pak suami, tentu saja) ^_^
5. Mewarnai
6. Origami
7. Tertawa lepas
8. Baca komik (Ninja Hattori kalau perlu)
9. Menonton film (bukan film horor)
10. Puasa (jiaah, tapi serius ini manjur)

Ketika menulis daftar di atas, saya tiba-tiba ingat lagu "My Favourite Things"-nya Julia Andrew di film The Sound of Music. Nah, tambah 1 daftarnya.

11. Lagu-lagu di film The Sound of Music, terutama lagu "My Favourite Things".


 
Ada baris yang saya suka di lagu itu:
When the dog bites, when the bee stings
When I'm feeling sad
I simply remember my favorite things
And then I don't feel so bad 
Pas banget dengan challenge ini. Mengingat dan menyebutkan hal-hal yang kita sukai (apalagi melakukannya) bisa mengangkat lagi mood kita yang sedang runyam, remuk, redam

Semangat.

Kamis, 31 Maret 2016

Broken Crayons Still Color

#monthly.challenge
#manusia.yang.terbuat.dari.semangat



Anak lanang saya selalu tidak suka mewarnai dengan crayon yang sudah patah, apalagi kalau bungkus kertasnya sudah lepas. Alhasil dia selalu memilih crayon yang masih utuh dan masih dibalut kertas. Setiap kali harus mewarnai dengan crayon-crayon yang patah, terlihat sekali air mukanya tidak antusias. Saya selalu berusaha meyakinkan bahwa crayon yang patah pun masih tetap bisa dipakai, warnanya juga tetap bagus. Dia sering lupa bahwa ada yang namanya penyambung crayon.

***

Monthly challenge bulan ini adalah #friendzone, topik yang sangat menyenangkan. Bagi saya, teman aka sahabat adalah seperti sebuah penyambung crayon. Saat saya patah (kecewa, sedih, putus asa, dan semacamnya), ia menjadi "penyambung crayon"; membuat saya tetap merasa utuh dan berarti. Broken crayons still color. Terima kasih untuk kalian. .... *tetooot .... belum-belum sudah melow*

Saya bukan orang yang pintar berteman, bukan orang yang pintar ngobrol, suka kehabisan kata dan topik, dan sulit curhat. Bahkan ada teman yang "mengatai" bahwa saya itu tidak pernah menyapa; sekalinya menyapa, yang dibicarakan pekerjaan. Wooh, sakitnya tu bukan cuma di sini. Hehehe. Tapiii, lucky me, saya dikelilingi oleh orang-orang yang seru dan menyenangkan, yang benar-benar meminimalkan kekurangan-kekurangan saya. God is good.

Katanya, respect people who find time for you in their busy schedule .... But love people who never look at their schedule when you need them. Dengan segala kekurangan dan keterbatasan, semoga saya juga bisa memberikan waktu dan menjadi penyambung crayon. 

It is okay to be broken, as long as we have friends (or somebody to lean on).  

Rabu, 30 Maret 2016

Hari Ini Begitu Berwarna ...

#todaywisdom

Hari ini begitu berwarna.

1. Melihat news anchor sedang live di jalanan di tengah sore hari yang hujan. Saat semua orang memburu langkah pulang ke rumah, mereka masih berkutat dengan tanggung jawabnya untuk mengabarkan berita kepada orang-orang. Jadi ingat mimpi lama yang tidur dan tak pernah bangun lagi. hehe. #gagal.move.on

2. Melihat topeng monyet sedang beraksi di pinggir jalan. ho ho. Orang-orang rela menghentikan aktivitasnya dan menepikan kendaraannya untuk sekadar menikmati. Melihat ekspresi mereka dan mata takjub mereka, saya yakin itu si monyet benar-benar mengembalikan sejenak masa kecil mereka, seperti saya. haha

3. Ikut senang melihat seseorang yang saya kenal baik mencapai level baru dalam usaha kecilnya, meminta seorang artis beken meng-endors di instagram miliknya. Saya tahu ini juga menjadi keinginannya seperti yang pernah dia ceritakan sebelumnya meskipun dia harus merogoh kocek cukup dalam untuk itu. Semoga feedback-nya bagus ya, Dek.  

4. Mengobrol panjang dengan seseorang yang membuat saya bersyukur mengenalnya. Hanya kadang-kadang saya terlalu naif dan lupa bahwa dia juga punya kehidupan lain. Maafkan ya. Saya benar-benar berharap kebaikan selalu menyertainya to the Galaxy EGS-zs8-1 and back.

Jumat, 11 Maret 2016

Kurang Piknik

#todaywisdom

Kemarin sore dalam perjalanan pulang dari kantor, perhatian saya teralihkan oleh tulisan di kaca belakang mobil yang berdebu. Tertulis dengan goresan jari di sana:

OTW adoh.
Rumangsamu piknik, Cah?

Terjemahannya kira-kira: On the way perjalanan jauh. Kau pikir piknik, hah?
Yang pertama kali terlintas dalam benak saya adalah: itu orang yang nulis pasti kurang piknik. #kurang.piknik.marai.panik .... Hehe.

Belakangan ini, ungkapan "kurang piknik" menjadi sangat populer. Bisa dimaknai secara harfiah bahwa orang yang bersangkutan memang benar-benar kurang piknik. Namun, ungkapan tersebut lebih sering dijumpai sebagai satire untuk menyebut seseorang yang sensitif, tidak bisa santai, selalu khawatir, jarang terlihat tersenyum. Garis besarnya: nyaris tidak pernah terlihat bahagia. Orang yang benar-benar perlu refreshing. haha.

Dalam bahasa Inggris, no picnic, ternyata adalah sebuah idiom yang artinya suatu keadaan yang sulit dan tidak menyenangkan. Cocok ternyata hehe. Siapa pun yang pertama kali melontarkan ungkapan "kurang piknik", dia pasti cerdas.

Ingat lagu Jamrud beberapa tahun lalu (jiaaah, ketahuan lah saya angkatan berapa) yang judulnya "Kurang Piknik"? Saya tidak terlalu hafal liriknya, tetapi di sana disebutkan sedikit ciri-ciri orang yang kurang piknik, salah satunya adalah suka manyun. Haha. Saya comotkan lagunya dari Soundcloud di akhir postingan ini, yaaa.

Ehem-eheeem ... saya sepertinya perlu bikin check list biar saya paham saya ini kenyang piknik atau kurang piknik.
Piknik yuuuuuk. 


Rabu, 09 Maret 2016

Gerhana Matahari Kekinian

#today.wisdom

Hari ini adalah waktu yang paling tepat untuk meninggalkan jejak di blog ini tentang Gerhana Matahari Total (GMT). Mengapa? Karena GMT tahun 1983 saya masih balita dan belum punya blog. GMT berikutnya (seandainya juga terjadi 33 tahun lagi), saya mungkin sudah nenek-nenek, dan saya tidak tahu apakah masih ada tanda-tanda kehidupan di blog ini ... hehehe. Jadi, benar, kan ini saat yang tepat? #ditimpuk.kamera.DSLR.sama.pembaca ... mana ... manaaa... #apasih

Pagi-pagi, pak suami sudah teriak-teriak memanggil anak lanang. "Sudah mulai ... sudah mulai ..." Dengan perlengkapan seadanya, mereka mulai sibuk mengabadikan momen langka ini. Istilah saya: merapikan kenangan ..... #hallah.mulai.deh.

Tak ada filter Neutral Density yang harganya ratusan ribu (ini hasil brosing menjelang GMT ... hehe), kacamata hitam pun jadi. Saat GMT baru saja mulai, mendung datang. Tanpa filter pun, kamera hape bisa menangkap meskipun agak kabur. Mendung seolah menjadi filter alami.

Saat mendung menyingkir, si kacamata hitam beraksi. Meletakkannya di depan kamera hape, ternyata membuat efek yang berbeda. Bukan seperti efek negatif, melainkan membuat warna langit menjadi keunguan. Itu kacamata saya. Kacamata hitam Anda bisa saja berefek pink atau hijau. #nah



Percobaan berikutnya adalah menambah filter. Tapi, kami cuma punya 1 kacamata hitam. Pak suami lari ke dalam (biar terdengar heroik hehe), dan keluar membawa .... kacamata las!!! Hahaha ... Kacamata las ditaruh di depan kacamata hitam, lalu keduanya ditaruh di depan kamera hape. Yeeaah, hasilnya lumayan, dan efeknya pun berbeda. 





Setelah GMT berlalu, ibu yang masih duduk tenang di depan TV berkomentar, "Beda banget gerhana (maksudnya: GMT) sekarang sama yang sebelumnya." 
"Waktu itu belum ada hape ya, Bu," saya menimpali.
"Jangankan hape, tivi aja baru ada TVRI."

Saat saya menulis postingan ini, saya sengaja melihat Instagram dan mengintip hashtag-hashtag yang berkaitan dengan GMT.  #solareclipse2016 (11.352 posts). #totalsolareclipse2016 (3.373 posts).  #gerhanamataharitotal2016 (7.313 posts). Keren-kereeen.

"Insan-insan lintas generasi", seusia ibu saya misalnya, pasti sangat merasakan perubahan peradaban. Manusia semakin pintar, kritis, dan kreatif. Alih-alih duduk diam di dalam rumah dan melewatkan momen langka ini, mereka dengan caranya masing-masing menyimpan baik-baik momen ini. Menjelang GMT berakhir, saya sengaja berkeliling kampung. Saya lihat ada yang motret-motret, ada yang merekam dengan hapenya dari awal sampai akhir, ada juga yang hanya duduk diam menikmati. 

"Mah, kenapa bisa ada gerhana matahari total?" tanya anak saya tadi pagi. Dengan bahasa sederhana, saya berusaha memahamkan: "Bumi berputar mengelilingi matahari. Bulan berputar mengelilingi bumi. Lalu, bumi dan bulan bersama-sama berputar mengelilingi matahari. Pada suatu saat tertentu, bumi, bulan, dan matahari berbaris lurus. Jadi, matahari tertutup bulan."
"Makanya mataharinya nggak kelihatan ya, Mah?"
"Iya."
"Keren, Mah."

How great you, Lord!

Jumat, 04 Maret 2016

"Itu Penting Untuknya"

#today.wisdom

Sore kemarin saat saya menyiapkan makan malam anak lanang, ada obrolan sederhana, tetapi menyentuh saya.
"Maaah, aku disuapin ya," dia berteriak.
Dengan mengernyit saya memprotes, "Kenapa?"
"Aku mau sambil belajar main Yoyo. Soale besok mau tanding sama Jati," nadanya penuh antusias.
Komentar di ujung mulut saya tertahan dengan kode mata dari pak suami.
Katanya, "That is important for him. Just give him your support."

***

Terkadang saya lupa bahwa di sekeliling saya bertebaran banyak kepentingan yang sepintas tidak ada hubungannya dengan saya, tidak ada hubungannya dengan kepentingan saya.
Saya diingatkan untuk belajar menghargai, belajar menyisihkan sebentar kepentingan saya untuk melihat dan peduli pada kepentingan orang lain, juga memberikan dukungan yang sedang diperlukan. Belajar bahwa semua orang menganggap penting kepentingannya.

Senin, 29 Februari 2016

Apa yang Menjadikan Seseorang Semakin Matang?

#monthly.challenge
#manusia.yang.terbuat.dari.semangat

.... some footprints leave a deeper mark in the sand, 
but it is those footprints that later tell a story ....


Apa yang menjadikan seseorang semakin matang?
Beberapa waktu yang lalu sekonyong-konyong saya mendapat pertanyaan ini. Jawaban saya waktu itu: salah satunya adalah seseorang itu memilih "berdiri" di tempat ia seharusnya berdiri dan menghidupi pilihan serta komitmen yang sudah dibuatnya, whatever it takes!

Jawaban saya itu tentu saja bukan harga mati, pasti banyak faktor X lainnya. Namun, jawaban saya itu kemudian mengantarkan saya sendiri untuk melihat kembali pilihan-pilihan yang sudah saya buat pada hari-hari yang telah lalu. Pilihan sikap, pilihan kata-kata, pilihan keputusan, pilihan prioritas, pilihan solusi, pilihan fokus, pilihan respons; pilihan-pilihan yang membawa serta di dalamnya: risiko, kesulitan, komitmen, juga berkat dan pembelajaran.

Ada banyak hal buruk yang bisa tiba-tiba mampir dalam hidup kita; pekerjaan kacau, kepergiaan seseorang, masalah kesehatan, beban finansial, masalah keluarga, .... (sepertinya akan sangat panjang jika dirinci satu per satu). Akan selalu ada hal-hal yang tidak menyenangkan yang mendadak menghampiri kita seiring setiap pilihan dan komitmen yang kita buat. Respons-lah yang membedakan seorang dengan yang lainnya; bertahan atau lari.

Minggu, 31 Januari 2016

Berjalan Menuju Target

#monthly.challenge
#manusia.yang.terbuat.dari.semangat


Awal tahun dibuka dengan dua kali sakit dan pekerjaan kantor yang [kebetulan] pas banyak-banyaknya benar-benar menguras energi. Sampai-sampai di penghujung bulan begini baru sempat menuliskan challenge ini. Seharusnya ini bukan alasan kan, ya?

Ini adalah monthly challenge pertama tahun ini. Temanya cocok banget, tentang target. Gampang sekali diomongkan, tetapi perjalanannya sering kali tidak semudah itu. Proses mengejar target biasanya menggebu-gebu di depan, surut di tengah-tengah, dan padam sebelum sampai akhir. Semoga kali ini tidak!

Apa yang membuat target sering kali menjadi susah dicapai? Bisa karena targetnya terlalu besar atau bisa juga upaya kita yang kurang besar. Hehehe. Sounds familliar. 

Selasa, 12 Januari 2016

Tentang Kesempatan yang Datang

#todaywisdom

first thing first ...
Tidak semua kesempatan harus diambil.
Semoga tahun ini berjalan lebih baik. 
Semangat!