Senin, 29 Februari 2016

Apa yang Menjadikan Seseorang Semakin Matang?

#monthly.challenge
#manusia.yang.terbuat.dari.semangat

.... some footprints leave a deeper mark in the sand, 
but it is those footprints that later tell a story ....


Apa yang menjadikan seseorang semakin matang?
Beberapa waktu yang lalu sekonyong-konyong saya mendapat pertanyaan ini. Jawaban saya waktu itu: salah satunya adalah seseorang itu memilih "berdiri" di tempat ia seharusnya berdiri dan menghidupi pilihan serta komitmen yang sudah dibuatnya, whatever it takes!

Jawaban saya itu tentu saja bukan harga mati, pasti banyak faktor X lainnya. Namun, jawaban saya itu kemudian mengantarkan saya sendiri untuk melihat kembali pilihan-pilihan yang sudah saya buat pada hari-hari yang telah lalu. Pilihan sikap, pilihan kata-kata, pilihan keputusan, pilihan prioritas, pilihan solusi, pilihan fokus, pilihan respons; pilihan-pilihan yang membawa serta di dalamnya: risiko, kesulitan, komitmen, juga berkat dan pembelajaran.

Ada banyak hal buruk yang bisa tiba-tiba mampir dalam hidup kita; pekerjaan kacau, kepergiaan seseorang, masalah kesehatan, beban finansial, masalah keluarga, .... (sepertinya akan sangat panjang jika dirinci satu per satu). Akan selalu ada hal-hal yang tidak menyenangkan yang mendadak menghampiri kita seiring setiap pilihan dan komitmen yang kita buat. Respons-lah yang membedakan seorang dengan yang lainnya; bertahan atau lari.


Bertahan akan menjadi sangat sulit, apalagi jika kita secara sadar tidak mau meminggirkan ego dan tidak hendak memperjuangkan nilai-nilai yang seharusnya kita pegang teguh. Pilihan "lari" pun tidak lantas membuat segala sesuatunya menjadi lebih baik. Yang mana yang akan membuat seseorang menjadi semakin matang?

Seperti kutipan yang saya pinjam untuk membuka tulisan ini: .... some footprints leave a deeper mark in the sand, but it is those footprints that later tell a story .... Hal-hal yang tidak menyenangkan, hal-hal yang tidak kita harapkan memang akan memberikan beban kepada kita, bahkan mungkin terasa sangat berat sampai-sampai some footprints leave a deeper mark in the sand. Namun, kita pasti setuju bahwa justru hal-hal berat itulah yang kemudian hari menjadi monumen bagi kita sendiri, bahkan bagi beberapa orang, kondisi itu justru menjadi titik balik.

Kabar baiknya adalah, memang ada banyak hal buruk tiba-tiba mampir, tetapi tidak sedikit juga hal baik yang tiba-tiba menghampiri kita. Bahkan tidak jarang, sesuatu yang awalnya menjadi hal yang buruk, pada akhir proses kita menyebutnya sebagai hal yang baik. Selalu ada blessing in disguise, selalu ada sisi lain. Mengingatkan Anda akan sesuatu?

Tough times never last, but tough people do!
Semangat!

4 komentar :

  1. Ya, tulisan ini mengingatkan saya akan sesuatu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mengingatkan pada monthly challenge yg selau ditulis pas detlen. haha. ...

      Hapus
  2. inget donk. krn setelah kejadian yg membuat semangatku luluh lanta, aku bertemu dengan si aa' suami yang baik hati, tidak sombong dan rajin menabung, hehe
    tengkiu renungannya ya mbk

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe. Asiiiknyaa.
      Makasih juga sudah mampir. Sering-sering yak ... ^_^

      Hapus