Seorang teman di group share kegembiraannya ketika dia bisa tidur siang tanpa gangguan (baca: interupsi) anak-anaknya. Katanya, akhirnya .... setelah 14 tahun kehilangan privilase tidur siang. Masa balita anak-anaknya yang sambung-menyambung dan berbagai kesibukan memang menyita kemewahannya untuk tidur siang (minimal saat weekend).
Saya benar-benar tertular kegembiraannya.
Kita pasti pernah mengalami hal-hal yang serupa tapi tak sama. Bahwa di sekitar kita bertebaran banyak hal-hal sederhana yang tetap layak dinikmati dan disyukuri yang membawa kesenangan. Dan yang lebih penting adalah kita bisa melihat sisi lain dari setiap proses dan peristiwa yang kita alami.
Semangaat.
Waa, kok baru ngeh ada tulisan ini! Semangat!!!
BalasHapus