#manusia yang terbuat dari semangat
“Aku ingin hidup lama
dan sehat.”
Demikian tulis seorang
teman di grup saat kami mengobrol tentang pola hidup sehat. Polusi, kesibukan,
tekanan pekerjaan, dan berbagai urusan pribadi sering kali menyita waktu dan
juga perhatian. Parahnya, hal itu rawan mengarah ke pola makan yang tidak
sehat. Dari tidak doyan makan, makan apa adanya, sampai makan apa saja.
Betapa sering kali
kami merasa lebih membutuhkan bercangkir-cangkir kopi supaya tetap bisa melek
dan menyelesaikan seabrek pekerjaan, alih-alih makan tepat waktu dan
beristirahat. Betapa sering kami abai pada tubuh kami yang juga perlu berhenti
dan memulihkan tenaga juga kebugaran.
Alhasil, kami tetap
merasa mengantuk meskipun sudah minum kopi; tetap merasa lesu meskipun sudah
mengupayakan banyak tidur; tetap merasa kosong dan hampa meskipun sudah merasa
melakukan banyak hal. Gawatnya, kami merasa pekerjaan seperti masih jauh dari
selesai meskipun kami sudah mendedikasikan sebagian besar waktu kami untuk itu,
malah disertai pengorbanan di sana sini (baca: waktu dan komunikasi dengan
keluarga).
Fiuuhh. Jika demikian
terus, mau sampai kapan tubuh kami yang terbatas ini kuat?
Sampai kemudian
kalimat “Aku ingin hidup lama dan sehat” terlontar. Kami sepakat untuk saling
menyemangati dan menginspirasi untuk selalu menjaga kesehatan tubuh. Ada yang
berkomitmen untuk mulai minum air jeruk tiap pagi; memulai kembali
ritual detoks yang sudah lama ditinggalkan; menambah konsumsi buah; dan yang juga sangat penting, mulai
memerhatikan jam istirahat. Serta terlebih lagi, membangun sukacita dan syukur
dalam hati.
Kita bisa
berangan-angan melakukan banyak hal, tetapi dengan badan yang tidak sehat,
apalah daya kita?
Mari mulai hidup sehat
kita hari ini juga.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar