Libur Lebaran sepuluh hari kemarin benar-benar kenyang.
Bukan hanya kenyang dalam arti yang sesungguhnya, kenyang perut, melainkan juga
kenyang hal-hal lainnya.
Salah satunya adalah kenyang nonton TV, dan acara yang saya
lihat sering “mondar-mandir” di tayangan televisi adalah FTV. Rasanya sudah
lama nggak nonton FTV karena TV di rumah lebih banyak menayangkan acara
anak-anak. :D :D
Kepanjangan dari FTV adalah Film Televisi (dari frasa Television Movie). Melihat dari namanya,
FTV adalah film yang diproduksi untuk televisi yang dibuat oleh stasiun televisi
atau rumah produksi. Durasinya sekitar 2 jam. Jadi, film layar lebar yang
ditayangkan di televisi bukan FTV, meskipun ada FTV yang diangkat menjadi film
layar lebar, atau sebaliknya, film layar lebar yang dibuat versi FTV-nya
FTV mulai diproduksi di Indonesia pada 1995, dipelopori oleh
SCTV. Sejak itu hingga sekarang, SCTV adalah “surganya” FTV. Saya tidak tahu
persis frekuensi penyiarannya pada hari-hari biasa, tetapi kemarin selama
liburan, setidaknya ada 3 FTV tayang dalam sehari—pagi, siang, malam. Banyaaaakk.
Belum lagi stasiun lain yang juga menyiarkan FTV.
Sebenarnya ini potensi sekaligus bisa menjadi sarana
promosi. Potensi karena dengan dengan demikian semakin banyak orang yang
terlibat dalam pembuatannya. Semoga bisa menciptakan lapangan kerja baru. Semakin
banyaknya FTV yang diproduksi semoga memicu para senimannya untuk lebih kreatif
sehingga menghasilkan tayangan lebih berbobot. Ini juga bisa menjadi sarana
promosi, apalagi jika mengambil setting daerah-daerah tertentu yang memiliki potensi
wisata bagus tapi belum dikenal luas.
Bicara hal yang lebih ideal lagi, akan lebih berbobot jika
tayangan FTV yang dihasilkan tidak hanya membawa pengaruh baik bagi penonton,
tetapi juga para pemainnya.
____
One
good thing about acting in film is that it's good therapy. -- Denzel Washington
____
Tidak ada komentar :
Posting Komentar