B: Kalau satu sudah berkilau, kenapa harus dua?
Baris pertama itu adalah tag line sebuah iklan sampo kenamaan. Perusahaan sampo itu meluncurkan sampo sachet yang dikemas 2 sekaligus. Jadi ada 2 sachet sampo dalam satu kemasan. Sembari mengibaskan rambutnya yang hitam nan berkilau, modelnya mengatakan, “Kalau satu sudah berkilau, apalagi dua.”
Sejak melihat iklan itu pertama kali sampai hari ini, setiap
iklan itu nongol di TV saya selalu tidak tahan untuk nyeletuk, “Kalau satu
sudah berkilau, kenapa harus dua?”
Ini bukan masalah saya pakai satu sachet dan sudah berkilau. Saya termasuk pemakai setia sampo itu
sejak kecil. Beberapa kali tergoda sampo lain, tapi itu pun hanya bertahan
beberapa hari, dan ujungnya bisa ditebak, saya balik lagi memakai sampo itu. Tapi,
meskipun selalu memakai sampo itu, kok rambut saya tidak berkilau seperti model
itu yaa? … *hallah*
Untuk urusan kosmetik, juga sabun mandi dan sabun cuci, saya
sudah memiliki semacam nota kesepahaman dengan diri sendiri (eaaa …) bahwa “syarat
dan ketentuan berlaku”. Tidak semuanya bisa dipukul rata dengan begitu mudah. Jadi,
jika hasil pemakaian tidak sesuai dengan yang diiklankan, saya tidak (begitu)
kecewa.
Dan soal sampo, saya punya standar sendiri. Asal baunya
tidak aneh, tidak bikin kering, ketombean dan gatal, itu sudah cukup. Berkilau
itu hanyalah bonus. Soal berkilau atau tidak, ah, itu hanya masalah pencahayaan
…. Hehehe *menghibur diri*
Tidak ada komentar :
Posting Komentar