Setiap bulan, sekitar tanggal 4 sampai beberapa hari ke depan, saya kejatah tugas me-lay out buku kumpulan renungan. Ada sekitar 160-an halaman warna yang harus dikerjakan dalam durasi 3–4 hari. Beberapa artikel perlu layout yang berbeda, tetapi design besarnya hampir selalu sama setiap bulan. Bosan? Hhmm ... setiap kali perasaan enggan mengerjakan datang, saya berusaha untuk tidak memaknainya sebagai bosan.
Hampir setiap bulan, saya selalu menemukan cara untuk membuat pekerjaan tersebut lebih cepat dan efisien. Saya jadi tahu cara mengatur paragraf dengan cepat, cara praktis mengatasi missing style, menyalin warna dengan akurat, mengoptimalkan fungsi setiap tool di program design yang saya gunakan, mengatur master page supaya lebih memudahkan. Ini hanya beberapa contoh, tapi ini saja sudah menjadi pelajaran besar.
Menengok ke belakang, ketika menghadapi suatu kegiatan atau pekerjaan yang tampaknya rutinitas belaka, betapa sering saya mengeluh, bahkan sebelum memulai mengerjakannya. Sikap ini ternyata hanya mendatangkan energi negatif ke dalam diri sendiri. Sesuatu yang harusnya bisa menyenangkan menjadi tidak menarik sama sekali. Semangat surut, kemauan susut, perasaan karut marut. Sudah pasti kerja menjadi tidak optimal. Dan saya akan "ketinggalan pelajaran".
Memetik hikmat dari mainan favorit di rumah, saya belajar untuk melihat semua hal yang berjudul rutinitas seperti mainan Lego dalam sebuah kotak. Kepingan-kepingan yang ada di dalamnya akan selalu sama, bentuk dan warnanya. Namun, dari kepingan-kepingan kecil itu kita bisa membuat bermacam mainan, dari yang sederhana hingga yang kompleks. Selalu menarik untuk dicoba dan dimainkan. Rangkaian yang sama bisa dibuat, tetapi rangkaian lain yang berbeda bisa lebih banyak karena sesungguhnya tidak ada hal yang persis sama.
Yeaa ...
Tidak ada komentar :
Posting Komentar