Sepanjang
jalan yang kita lewati dalam perjalanan ke kantor atau ketika bepergian ke mana
pun, coba hitung berapa iklan atau billboard yang terpasang. Entah menawarkan
produk, jasa, even, atau destinasi. Dari sekian banyak iklan tersebut, berapa yang
benar-benar kita simak dan perhatikan detailnya? Bisa jadi tidak satu pun jika
kita memang tidak ada rencana terkait isi iklan tersebut. Padahal uang yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk bisa memasang iklan tersebut pastinya tidak
sedikit, apalagi di spot-spot tertentu yang dianggap strategis.
Jadi,
apakah iklan secara konvensional seperti itu masih relevan? Dalam hal tertentu,
tentu masih relevan. Namun, bandingkan dengan ketika kita mencari barang yang
kita butuhkan melalui internet. Kita tinggal ketik di search engine dengan kata kunci
yang berhubungan. Misalnya, busana ala Korea. Dengan sekali “enter”, kita
akan disuguhi begitu banyak website e-commerce yang berkaitan dengan busana
K-Pop. Sangat cepat dan efektif. Online shop dengan rangking tinggi di search
engine pastilah yang kita pilih terlebih dahulu untuk kita kunjungi. Bukankah
begitu?
Di situlah peran Inbound Marketing.
Era Digital dan Pilihan Marketing Modern
Dalam
Inbound Marketing, intinya adalah bagaimana produk, jasa, atau toko online kita
ditemukan dengan mudah oleh pelanggan atau netizen melalui internet. Era
digital dan kemudahan mengakses internet dari segala tempat dan alat menjadikan
Inbound Marketing sangat efektif. Bukan berarti iklan konvensional harus
ditinggalkan atau tidak perlu dipakai. Hanya saja para pelaku bisnis perlu jeli
dengan perubahan dan pergeseran pola perilaku konsumsi yang diterapkan oleh
masyarakat.
Dunia yang
bergerak cepat dan kemudahan akses internet membuat masyarakat lebih memilih
klik sana-sini dengan jarinya untuk memilih dan membeli hampir sebagian besar
keperluan mereka. Dari belanja hingga membayar tagihan. Peluang inilah yang
kemudian dipakai oleh para pelaku bisnis untuk memperkenalkan produk, jasa, dan
toko online mereka kepada konsumen melalui internet dengan Inbound Marketing.
Dalam
strategi marketing yang berkembang mengikuti perkembangan teknologi informasi
ini, ada tiga unsur penting yang saling terkait dan tidak bisa berdiri sendiri.
1. Media
Sosial
Facebook,
Twitter, Linkedin, Forums, dan media sosial lain efektif untuk dilibatkan dalam
strategi marketing kita. Tingginya frekuensi masyarakat “bersentuhan” dengan
media sosial setiap harinya memperbesar peluang untuk mereka menemukan dan
datang ke website atau toko online kita.
2. SEO
(Search Engine Optimization)
Tingginya
permintaan content writing yang menggunakan SEO menunjukkan bahwa SEO sangat
efektif untuk membuat para pelanggan menemukan website kita melalui search
engine, seperti Yahoo, Google, Bing, dan yang lainnya. Search engine atau mesin
pencari adalah tempat utama para pelanggan atau netizen mencari beragam
informasi terkait kebutuhannya. Semakin tinggi rank website kita di mesin
pencari, sudah pasti semakin tinggi peluang website kita ditemukan oleh para
pelanggan, dan semakin banyak pula pelanggan yang berpotensi datang ke website
kita.
3. Konten
Website
Inti dari
Inbound Marketing adalah membujuk secara halus supaya para pengunjung website
membeli produk atau jasa yang kita tawarkan. Semua itu tidak harus dilakukan secara
terang-terangan. Misalnya, kita memiliki toko online dengan spesialisasi busana
K-Pop. Kita tidak perlu blak-blakan bahwa kita berjualan busana K-Pop.
Alih-alih, kita bisa menyajikan berbagai informasi mengenai K-Pop, busana dan
budayanya yang sedang tren. Mereka akan tertarik dengan sendirinya tanpa kita
menyuruhnya.
Masyarakat
semakin jeli dan cerdas. Para pelaku bisnis online pun harus semakin kreatif
dan mengasah diri untuk bisa memanfaatkan perkembangan teknologi demi kemajuan
bisnis mereka.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar