Di Beranda Ini Angin Tak Kedengaran Lagi
Di beranda ini angin tak kedengaran lagi
Langit terlepas. Ruang menunggu malam hari
Kau berkata: pergilah sebelum malam tiba
Kudengar angin mendesak ke arah kita
Di piano bernyanyi baris dari Rubayyat
Di luar detik dan kereta telah berangkat
Sebelum bait pertama. Sebelum selesai kata
Sebelum hari tahu ke mana lagi akan tiba
Aku pun tahu: sepi kita semula
bersiap kecewa, bersedih tanpa kata-kata
Pohon-pohon pun berbagi dingin di luar jendela
mengekalkan yang esok mungkin tak ada
----
Selalu sesak setiap kali baca puisi GM yang ini. Hiks...
Ini untuk mengenangmu, Sahabat.
Selamat berkarya di tempatmu yang baru, Kang Abed yang kemlothak ... mantap jaya, kaya raya, pesta pora, top markotop ....
Nadian, Lik Martokendhang, Cwi Lan Seng, Kartolo Kempol Geyong-geyong, Margondhes Ponakan Wiropenthil, Sobron Aidit, Ki Luwak Luweng, Syeikh Afriad Lanang, Syeikh Bajigur, Trah Tumenggung Darmopenthil, Ki Cokrosonthong Geyong-geyong, Laskar Kothar-Kathur, Komandan Gondhal-Gandhul, Wirolentho, Lorenzo Lawas, Lik Wirokatul .... Sampai ketemu lagi yaaaa ...
whuuaa .... gero-gero ...
Minggu, 15 Januari 2012
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
ehmmmm
BalasHapusehhmm juga. Waah, blog baru. Ihhiirr :D
Hapus