#mengenal_lebih_dekat
Bersama teman-teman kantor, kami punya
tempat langganan untuk beli jus buah saat jam makan siang. Dan saya secara
khusus fanatik dengan jus apukat bikinan si bapak, namanya Pak Amat. Hehe.
Enaaak.
Biasanya kami pesan rame-rame lewat SMS
sebelum jam makan siang atau meninggalkan sederet catatan di gerobaknya lalu
kami tinggal beli makan siang. Nyaris tidak pernah ngobrol.
Tempo hari sewaktu beli jus apukat, saya
akhirnya punya kesempatan ngobrol dengannya. Seperti yang saya duga dari logat
bicaranya, Pak Amat berasal dari Tegal, ngapak-ngapak.
Sudah 7 tahun ini tinggal di Jogja bersama istri dan 1 anaknya yang
sekarang berusia 5 tahun. Dan selama 7 tahun itu Pak Amat tidak pernah beralih
profesi, tetap dengan lapak jus buahnya. Tempatnya pun belum pernah pindah.
Sungguh tekun.
Saya baru tahu kalau ternyata Pak Amat suka
bercerita. Tanpa ditanya, ia berkisah tentang omzetnya berjualan jus. Dalam
sehari ia bisa menjual kira-kira 200 cup
jus buah, dengan omzet per hari kira-kira 800 ribu. Kalau cuaca sedang panas,
Pak Amat mengaku omzetnya bisa mencapai 1 juta rupiah dalam sehari. Wow! Ada
yang terinspirasi membuka usaha jus buah? :D
Penghasilannya memang lumayan. Namun,
karena ia berjualan bukan di tempat miliknya sendiri, banyak pengeluaran yang
harus dibayarnya, misalnya listrik yang ia ambil dari rumah penduduk (100 ribu
per bulan), dana untuk sampah, dana untuk kelurahan setempat, dan uang sewa
untuk menitipkan gerobaknya. Belum lagi keperluan-keperluan lainnya.
Pak Amat mengaku beliau dan
istrinya sedang menabung untuk membeli rumah sendiri karena saat ini mereka
masih mengontrak. Semoga dagangannya laris ya, Pak, dan rumah idaman segera
terwujud. Amiiiin.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar