#keluarga
Setengah dua dini hari tadi, saya terbangun
karena haus. Saat berjalan ke dapur untuk mengambil minum dan melewati kamar
ibu, tiba-tiba langkah saya terhenti. Saya melihatnya sedang duduk berdoa
sendirian. Seketika teringat lagu Nikita “Dia Doa Ibuku, Namaku Disebut”. Hati
saya langsung terasa maknyes. Saya
membayangkan ibu menyebut nama anak-anaknya satu per satu, menantunya, cucunya.
Ah, ibu.
Waktu dan usia sudah mengubah warna rambut
dan kekencangan kulitnya, bahkan postur tubuhnya. Tetapi tidak ada yang mengubah
keteguhan dan kepolosannya dalam berdoa. Dari ibu, saya benar-benar belajar
bahwa hanya debulah aku di alas kaki-Nya,
bahwa hidup adalah anugerah.
Menjadi ibu itu luar biasa. Tetapi, menjadi
ibu yang menginspirasi anak-anaknya untuk tetap bersama Tuhan dalam keadaan apa
pun, itu sungguh indah.
Dalam segala kesederhanaannya, saya bangga
memanggilnya IBU.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar