#inspirasi
Ini adalah oleh-oleh dari acara
Workshop & Competition Photography & Blogging. Acara yang berlangsung
di roof top Greenhost Boutique Hotel, Yogyakarta, ini memberi para peserta ilmu
berharga tentang Green Building. Materi disampaikan oleh Dr. Edzard Ruhe (team leader dari SCP—Sustainable
Consumption & Production).
kota Jogja dari jendela mungil roof top Greenhost Boutique Hotel |
Mr. Ed dan para peserta yang kusyuk menyimak |
Green building adalah salah satu produk
hijau atau ramah lingkungan—hijau pada proses produksi, penggunaan bahan baku,
saat dikirimkan/distribusi (transpor), pada pemakaian (hemat energi), dan pada
pembuangan (bisa di-recycle).
Ciri-ciri bangunan ramah lingkungan adalah
Hemat
energi
Jika kita berencana merombak bangunan
atau rumah, atau mungkin saat ini kita berencana membangun rumah baru, lebih
baik jika kita membangun rumah yang ramah lingkungan, rumah yang hemat energi.
Demi bumi kita dan demi kita semua.
Bagaimana rumah yang hemat energi itu? Ada
beberapa yang bisa kita siasati supaya rumah kita hemat energi:
- tidak perlu AC atau meminimalkan penggunaan AC
- memanfaatkan angin alami (membuka pintu dan jendela. Ada ventilasi untuk aliran angin, plafon tinggi, supaya udara panas keluar dari atap.
- langit ruang tinggi
- tidak pakai atap seng karena panas
- atap menggunakan isolasi
- memanfaatkan sinar matahari (solar cell skala kecil)
- memasang “blind” jendela sebaiknya di sebelah luar
- di bangunan tinggi (high rise building), AC dapat dihasilkan dari teknologi ramah lingkungan cogeneration/trigeneration
- jendela dibuat mengarah ke utara dan selatan
- atap ada tambahan 1,5 meter untuk menghalangi matahari langsung masuk melalui jendela
- menanam banyak pohon tinggi yang berdaun banyak di sekeliling rumah, terutama barat dan timur.
Pendukung lain rumah hemat energi adalah
perlengkapan rumah hemat energi, antara lain lampu hemat energi (LED), AC hemat
energi kWh/tahun (bukan Watt), lemari es hemat energi dan tanpa CFC.
Hemat
air
Untuk menghemat air, ada alternatif yang
bisa dilakukan, yaitu:
- menggunakan fasilitas PDAM alih-alih pompa air sendiri
- menyambungkan ke sistem pengolahan air limbah
- membangun sistem pengolahan kecil daripada septic tank dan memakai airnya untuk menyiram tanaman
- memanfaatkan air hujan
- memasang filter biopori atau sumur resapan
Bahan
bangunan ramah lingkungan
Pakailah bahan bangunan yang ramah
lingkungan, misalnya kayu dengan sertifikat legalitas SVLK dan cat berbahan
dasar air (tidak mengandung merkuri dan logam berat). Hindari menggunakan asbes
Sampah
dikelola dengan baik
Misalnya mengolahnya dan menggunakannya
untuk berkebun di rumah.
Ada
taman
Ketika hendak membangun rumah, sejak awal
rancangkan untuk menyisakan lahan sebagai kebun atau taman. Tanamlah pohon di
rumah, terutama tanaman produktif seperti buah, sayuran, tanaman obat, dan
sebagainya.
Greenhost Boutique Hotel tempat berlangsungnya workshop ini juga menerapkan konsep green building dengan atap yang tinggi, banyak ruang terbuka, minim AC dengan memanfaatkan air sebagai peredam suhu, memanfaatkan pipa-pipa sebagai media tanam.
ruang terbuka dan pipa-pia sebagai media tanam |
atap tinggi dan terbuka |
ruang makan dan dapur terbuka |
Ada yang berencana membangun atau renovasi rumah? Semoga info di atas menginspirasi. :)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar