Senin, 23 Januari 2012

Kue Keranjang

Meskipun tidak merayakan tahun baru Imlek, tapi selalu ikut seneng. Barongsay, liong, dan semua kemeriahan Imlek ... semuanya membawa keceriaan. Dan tentu saja, kue keranjangnya, kue khas dan wajib setiap perayaan tahun baru Imlek. 

Karena perusahaan tempat saya bekerja adalah keluarga Tionghoa, setiap Imlek tiba, kami selalu kebagian kue ranjang. Ada teman yang "ditunjuk secara khusus" mengolah kue keranjang jatah kami itu. Kadang digoreng pake telur dan kadang dikukus trus dimakan bersama kelapa parut. Tapi sering kali juga dimakan begitu saja.


Hari ini nonton tayangan tentang pembuatan kue keranjang di acara Laptop Si Unyil (hallahh tontonane .. hehe), jadi pengen menuliskannya. Ada yang menyebutnya kue keranjang, ada juga yang menyebutnya kue ranjang. Disebut juga Nian Gao. Disebut kue keranjang ternyata karena awalnya dulu dibuat menggunakan cetakan berbentuk keranjang yang terbuat dari bambu. Kini, cetakan dari kaleng lebih banyak digunakan (dipakai sampai empat kali cetak). 

Bahan dasar kue yang teksturnya kenyal dan lengket ini adalah tepung ketan dan gula. Adonan yang sudah jadi dan ditakar akan dikukus dalam waktu yang tidak sebentar, yaitu 12 jam ... weww .... Setelah itu,  adonan kue yang sudah matang harus segera dikeluarkan dari cetakan. Kue yang masih panas kemudian didinginkan untuk kemudian dikemas.

Ada kepercayaan bahwa awalnya kue keranjang ditujukan sebagai hidangan untuk menyenangkan Dewa Tungku agar Dewa Tungku membawa laporan yang menyenangkan kepada Raja Surga. Mengapa bentuknya bulat? Itu memiliki makna agar keluarga yang merayakan Imlek dapat terus bersatu, rukun dan bertekad bulat dalam menghadapi tahun yang akan datang. Ternyata kota Yogyakarta disebut sebagai salah satu kota yang banyak memproduksi kue keranjang. Imlek tahun depan pengen ah lihat langsung pembuatannya. ^^

Di Cina, ada kebiasaan khusus saat tahun baru Imlek, yaitu mereka terlebih dahulu menyantap kue keranjang sebelum menyantap nasi. Ini ada maknanya, yaitu sebagai harapan agar sepanjang tahun mereka selalu beruntung dalam pekerjaan.

Nian Gao. Nian berarti tahun. Gao berarti kue, dan juga terdengar seperti kata "tinggi". Oleh karena itu, kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat. Susunan kue itu semakin ke atas semakin mengecil. Ini juga punya makna, yaitu agar rezeki atau kemakmuran semakin meningkat. Pada zaman dahulu, banyaknya atau tingginya kue keranjang menunjukkan tingkat kemakmuran keluarga pemilik rumah. Biasanya kue keranjang disusun ke atas dengan kue mangkok berwarna merah di bagian atasnya. Ini sebagai simbol kehidupan manis yang semakin menanjak dan mekar seperti kue mangkok. 

Hhhmm ... selalu sarat pengharapan, doa, dan makna.

Selamat Tahun Baru Imlek ...

Gambar: beritanet.com


Tidak ada komentar :

Posting Komentar